Simposium Nasional BEM Seluruh Indonesia yang diadakan di Kampus Panam Universitas Riau, Pekanbaru selama 5 hari yaitu mulai 4-8 Maret 2009 merupakan salah satu agenda BEM Seluruh Indonesia yang membahas berbagai hal mengenai perpolitikan nasional. Pada kesempatan tersebut tema besar yang diangkat ialah mengenai “Penguatan Civil Society Pada Pemilu 2009”. Peserta yang hadir merupakan perwakilan dari BEM Seluruh Indonesia yang terdaftar sebagai anggota, antara lain UGM, IPB, Unpad, Unimal Aceh, UK Petra Surabaya serta Unsoed tentunya.
Hal yang melatar belakangi penyelnggaraan acara ini adalah dengan melihat kenyataan bahwa Pemilu merupakan even yang menentukan perjalanan bangsa ini minimal dalam kurun waktu 5 tahun, maka diperlukan adanya sebuah konsepsi dan gagasan terkait penguatan civil society dalam menghadapi Pemilu 2009, karena kualitas Pemilu tidak lepas dari kekuatan dan peranan masing-masing komponen dalam civil society yaitu parpol, media massa dan intelektual.
Agenda Simposium Nasional BEM SI ini dirangkum dalam dua bentuk kegiatan, yaitu Seminar Nasional dan Loka Karya dengan tema yang sama yaitu Penguatan Civil Society dalam Pemilu 2009. Panitia menghadirkan beberapa pembicara yang merupakan pakar-pakar politik seperti Arya Bima dan Muhammad Qodari. Pertemuan ini menghasilkan Deklarasi Riau yang berisi kesepakatan mengenai 12 poin konsepsi mengenai parpol.
SIMPOSIUM NASIONAL BEM SELURUH INDONESIA
Author: BEM Fakultas Ekonomi UNSOED /Diskusi Publik PEMILU 2009 BEM FE (review)
Author: BEM Fakultas Ekonomi UNSOED /Diskusi Publik dilaksanakan pada Jum’at, 23 Maret 2009, bertempat di Pelataran Gd. Sekretariat Bersama. Diskusi mengahdirkan 3 narasumber, yaitu Bpk. Agus sebagai perwakilan dari KPU Banyumas, Bpk. Gunawan perwakilan Panwaslu Kab. Banyumas, Khoirurrizqo atau yang akrab disapa Bang Iqo sebagai perwakilan BEM KBM Unsoed.
Banyak pertanyaan yang muncul dari kawan-kawan mahasiswa terkait prosedur pemilihan bagi mahasiswa rantau, prosedur pelaporan pelanggaran kampanye dsb.
Menurut bapak Agus, para mahasiswa yang berasal dari luar daerah yang dimungkinkan tidak bisa pulang pada Kamis,9 April untuk menyumbangkan suaranya pada PEMILU LEGISLATIF nanti tetap dapat mencoblos dengan mengisi form A5 yang bisa diperoleh didaerah asal. Pengisian dan pengirimannya sendiri dapat diwakilkan oleh orang tua atau saudara. Sehingga mahasiswa hanya perlu mendaftarkan di KPU setempat di TPS mana dia akan men”contreng”.
Dari Panwaslu juga disosialisasikan prosedur pelaporan pelanggaran kampanye. Pelanggaran kampanye dapat dilaporkan di Panwaslu terdekat paling lambat tiga hari sejak terjadinya pelanggaran. Pelapor cukup mengisi form pelaporan dan bersedia menjadi saksi di persidangan. Panwaslu juga mengharapkan kawan-kawan mahasiswa dapat berperan mengawasi proses “pesta” demokrasi terbasar ini. Sementara itu, panwaslu juga menyampaikan jika pada pemilu kali ini, di Kabupaten Banyumas akan diselenggarakan tanpa tim pengawas independent. Hal itu disebabkan karena sampai saat terakhir pendaftaran, tidak ada tim pengawas yang mendaftar.
Namun, menurut Bang Iqo BEM KBM UNSOED tetap akan membentuk tim pengawas independent yang diberi namakan “GARDA PEMILU”. Sukarelawannya sendiri akan berasal dari kawan-kawan mahasiswa UNSOED. “Silakan teman-teman mendaftar, nanti bersama-sama kita kawal proses PEMILU ini” tuturnya.
Jadi setelah mengikuti diskusi ini diharapkan mengetaui banyak hal terkait PEMILU kali ini. Terutama diharapkan kawan-kawan mahasiswa tidak menjadi Golongan Putih. Karena golput bukanlah solusi untuk memecahkan permasaklahan bangsa.Jadi jangan lupa contreng sesuai pilihanmu Kamis, 9 April 2009.